Menyatakan cinta
nggak sereceh itu,
perlu prinsip, idealisme,
dan tanggung jawab.
-AlffyRev-
Hari ini saya memutuskan untuk meliburkan diri.
Tidak ke kantor setelah meminta izin ke atasan tentunya, karena lututku yang
terluka setelah jatuh dari motor sabtu kemarin sepulang jalan-jalan dari
Moramo. Karena saya menganggap enteng luka tersebut, akhirnya infeksi dan
menjadi cukup parah sakitnya nyut-nyut kalau jalan. Habis gimana, Cuma luka
tergores begitu paling juga besok sembuh pikirku, sudah biasa terluka sih
uppss.
Sekali-sekali tidak papakan yah mengistirahatkan
badan dan pikiran. Hari ini saya benar-benar beristirahat. Sejak pagi, setelah
mengkompres lukaku dengan Cairan NACL kerjaku Cuma tiduran dan main HP, makan,
lalu tidur lagi.
Setelah lelah bolak-balik buka Whatsaap, Facebook, lalu Instagram, yang sudah sangat
membosankan, sayapun memutuskan untuk membuka Youtube, lihat-lihat video yang lagi trending dan apa saja yang menarik. Lalu video musik Senja &
Pagi muncul di berandaku. Mengingatkanku pada judul buku yang pernah saya lihat
di Instagram. Saya menontonnya dan
sukses dibuat baper dengan lagu dan cerita MV-nya.
Sebenarnya sudah dari beberapa bulan lalu saya
melihat buku Senja & Pagi berseliweran di akun-akun penjual buku yang saya
ikuti di Instagram. Sebagai penyuka
senja saya cukup tertarik melihat cover
dan judulnya . Tapi entah kenapa belum timbul keinginan saya untuk mencari tahu
lebih mengenai buku tersebut.
Saya lalu men-stalking
Instagram Alffy Rev dan istrinya dan
semakin baperlah saya dengan cerita mereka. Ternyata buku Senja & Pagi yang
selama ini tak pernah saya lirik adalah tentang kisah mereka. Alffy rev
dan Linka Angelia adalah dua sosok anak
muda yang inspiratif. Kisah mereka bukan tentang percintaan menye-menye tetapi
tentang penyatuan dua insan yang memiliki banyak perbedaan tapi disatukan
dengan mimpi-mimpi dan prinsip yang sama. Meskipun saya baru mengenal mereka
dan saya belum menyelami kisah mereka secara utuh tapi saya merasa cinta itu
memang seharusnya seperti itu.
Tidak mudah memang untuk menemukan sosok yang
benar-benar cocok dan menyatu dengan diri kita. Seseorang yang sejiwa, memiliki
mimpi, cita-cita, prinsip dan misi hidup
yang sama dengan kita. Yah rasanya hampir mustahil, sosok seperti itu cuma fiksi.
Sayapun berpikiran begitu tapi bukan tidak mungkin ada kan? Kita hanya belum
bertemu dengan dia.
Karena itu saya memiliki sosok fiksi yang saya
juluki “Matahari”. Seseorang yang ketika bersamanya diri yang biasa bisa
menjadi luar biasa. Seseorang yang dengannya membuat diri nyaman, mau bercerita
apa saja, mau berbagi mimpi, mau mengerti dan menggapai mimpi bersama. Kalau
kata Alffi Rev dan Linka Angelia mereka adalah Partner in crime, pun seperti kata penulis Ahmad Fuadi yang
mengibaratkan dia dan istrinya adalah The dynamic
duo.
Cinta memang harusnya begitukan penuh filosofis.
Cinta memang sederhana, tapi bukan semata perkara perasaan. Lebih dari itu.
Cinta harusnya membuat kita menjadi versi terbaik diri kita. Bukan mengubah
diri menjadi apa yang dia inginkan tapi bagaimana kita sama-sama belajar
menjadi apa adanya dan menjadi lebih baik.
Kita tak perlu khawatir dan tergesa, sebab orang yang
tepat akan datang di waktu yang tepat. Bertemu dan menyukai seseorang itu
wajar. Tapi bila dia tak memiliki rasa yang sama apalagi pandangan hidup yang
sudah berbeda sejak awal, sudah pasti bukan dia yang kita cari. Jangan resah
dan kecewa, karena dia yang memang ditakdirkan Tuhan untukmu akan datang di
waktu dan dengan caranya sendiri.
~WS