Tuesday, 7 July 2020

Sudah Siapkah Menikah?

Menikah, entah kenapa menjadi topik pembicaraan yang akhir-akhir ini terlalu sering dibahas. Yah sejak menginjak usia 20-an, setelah menyelesaikan kuliah, dan saat ini sudah bekerja, menikah menjadi hal yang paling sering menjadi pertanyaan. Baik oleh orang-orang terdekat, orang yang hanya sekadar kenal, teman lama yang baru berjumpa. Entah itu yang ketemu langsung ataupun hanya berbincang di social media.

Hampir tiap hari ada singgungan, tanya ataupun anjuran seperti "menikah mi cepat!", "kapan nikah?", "menikah mi dulu", dan kalimat-kalimat lain yang diutarakan baik serius ataupun hanya sekadar bercanda. Persoalan menikah ini bahkan menjadi topik candaan yang tidak jarang menjadi bahan bully-an teman-teman yang kadang kadarnya sudah sampai membuat saya juga jengah.

Seolah menikah adalah hal yang mudah, hal remeh yang bisa dilakukan begitu saja tanpa pemikiran dan perencanaan yang matang. Padahal menikah itu perlu kesiapan dari diri. Dan kitalah yang paling tahu, bagaimana kita juga sudah begitu berkeinginan untuk melaksanakan sunnah Rasul tersebut. Tapi di sisi lain, kita juga yang paling tahu perihal kesiapan diri kita. Sebab ini untuk kehidupan dan masa depan kita. Bagiku pernikahan bukanlah hal main-main yang bisa diputuskan begitu saja.

Mengenai kesiapan untuk menikah, ada seseorang yang pernah bertanya pada saya, "Sudah siapkah saya untuk menikah?" Saya tidak tahu apa maksud dari dia mempertanyakan hal ini. Waktu itu saya tidak memikirkan jawabannya dengan benar, saya pun memberi jawaban sekadarnya saja. Tapi entah kenapa pertanyaan itu begitu melekat di pikiranku dan menjadi pertanyaan yang terus berulang kutanyakan pada diriku sendiri.

Dulu saya ingin menikah muda dan sudah membuat target kapan mau menikah. Waktu menjelang akhir masa kuliah, saya pernah menulis "Menikah di awal tahun 2019" sebelum umurku genap 23 tahun. Tapi, seiring berjalannya waktu dan semakin banyak melihat pengalaman orang-orang terdekat mengenai pernikahan, saya mulai meragu. Apalagi pernah punya cerita pahit dengan masalah percintaan membuat saya sulit untuk percaya dengan seseorang.

Menikah, tentunya setiap orang punya ekspektasi tentang kehidupan pernikahan yang bahagia. Pernikahan yang untuk sekali seumur hidup. Tapi, di realitanya tak selalu berjalan sesuai yang diharap. Menjalani biduk rumah tangga itu sudah pasti akan banyak rintangan dan ujiannya. Yang tampak baik-baik saja bukan berarti tidak terjadi apa-apa. Akan ada banyak masalah yang timbul, yang sebelumnya  tak pernah terpikirkan. Dan itu membutuhkan kesiapan.

Karenanya, kita perlu untuk mempelajari ilmunya, tahu tugas dan tanggung jawabnya, faham hak dan kewajibannya. Dan itulah yang kembali saya pertanyakan ke diri saya sendiri, sudahkah saya?
Sebab saya tak ingin mengulang cerita tentang kegagalan pernikahan orang-orang terdekat saya.

Kembali ke target, awal 2019 Allah memberi saya rezeki lain yang tidak pernah saya sangka sebelumnya. Bukan jodoh, tapi pekerjaan baik yang diinginkan banyak orang. Di titik ini, saya benar-benar menyadari bahwa kita bisa berencana tapi Allah  yang menentukan. Bisa jadi hal yang kita tidak sukai tapi amat baik menurut-Nya. Begitupula perihal jodoh, saya sudah tidak ingin membuat target ataupun keinginan yang muluk-muluk. Karena, Jika Allah sudah menakdirkan, kita berada di waktu dan bersama orang yang tepat, maka dialah jodohku.

Jadi, siap atau tidak itu hal yang tidak akan bisa diukur. Tergantung siapa, waktu, tempat dan garis takdir dari Yang Maha Kuasa.

Dan untuk orang-orang yang begitu peduli dan sangat memperhatikan teman, saudara atau orang-orang terdekatnya yang masih betah ngejomblo atau belum menikah, terimakasih, tapi, bagi saya setiap orang memiliki waktu yang tepatnya masing-masing. Jika saat ini temanmu yang jomblo masih belum menemukan jodoh belahan jiwanya, cukuplah didoakan agar disegerakan bertemunya. Jangan di-bully, bercanda juga sewajarnya saja. Karena penerimaan setiap orang itu berbeda, walau kamu tidak bermaksud buruk, belum tentu temanmu menerima dan menganggap ucapanmu baik. Toh, kalau dia sudah menemukan jodohnya tanpa dimintapun pasti undangannya bakal sampai kepadamu juga kok. Kalau kamu diingat sih yah haha.

Eh tapi, tanpa sadar saya juga terkadang masih sering bercandaan dan saling mem-bully dengan sesama teman yang belum menikah alias jomblo sih, maafin yah  hehe.... 🤭😁😅






~WS

No comments:

Post a Comment