Monday, 19 March 2018

Jodoh


Sudah menjadi hal yang lumrah kalau seseorang ingin memiliki pasangan dan memang sewajarnyalah begitu. Apalagi setelah menginjak usia dewasa, masalah ini seperti sudah menjadi momok. Terlebih lagi bagi para mereka yang berstatus jomblo menanyakan hal yang berkaitan dengan jodoh atau pernikahan sama saja dengan menusukan pedang ke ulu hatinya karena hal ini sangatlah sensitif.

Berbicara masalah jodoh ataupun pernikahan, tidak lama lagi ada seorang teman kuliahku yang akan segera naik ke pelaminan. Yang lagi-lagi membuat heboh di grup. Grup kelas semasa kuliah yang tadinya berisi percakapan-percakapan mengenai kehidupan kampus, tugas, skripsi, jadwal ujian dan sebagainya kini berubah menjadi disukusi mengenai jodoh ini. Dan bukan yang mau menikah saja yang menjadi pembahasan tapi malah menjadi ajang “pem-bullyan terhadap yang belum ada tanda-tanda untuk menyusul. 

Yaah semua itu memang berifat candaan dan tak bermaksud menyinggung satu sama lain. Cuma seru saja, dan kalau tidak mau jadi sasaran cukup jadi silent reader saja sambil ketawa ngakak. Hidup ini aneh memang atau tidak. Memang sudah begitulah siklus kehidupan. Setelah melewati suatu tahap maka akan melalui tahap yang berikutnya lagi.

Saya juga baru saja menonton tayangan Shihab & Shihab di youtube. Pembahasannya sangat menarik dengan tema #Jodohpastibertemu. Lagi-lagi tentang jodoh. Kata Abi Quraish Shihab, Jodoh itu adalah pasangan dan semuanya diciptakan berpasang-pasangan. Namun, untuk menemukan pasangan itu perlu ada usaha yang dilakukan oleh manusia. Contoh kecil usaha dalam menemukan jodoh adalah dengan doa.

Masih kata Abi Quraish Shihab, jodoh adalah cerminan diri sekaligus pelengkap dan kita boleh saling mengenal sebagai usaha dalam pencarian jodoh dengan tidak melanggar norma agama. Pembahasan dan pemikiran yang sangat terbuka tersebut bisa menjadi inspirasi bagi mereka yang masih dan sedang berusaha mencari jodohnya.

Ooh iya, saya juga sangat suka satu kalimat dari Abi Quraish Shihab yaitu “cinta yang sebenarnya adalah bukan lagi kata-kata yang berbicara tetapi mata dan hati.” Karena itu tidak tepat kalau orang bilang jatuh cinta, karena jatuh itu tidak disengaja sedang cinta itu diusahakan.

Namun, apapun namanya jika memang sudah waktunya maka jodoh itu pasti dipertemukan jiakalau pun belum janganlah risau juga tidak perlu terburu-buru. Usaha dan berdoa saja, karena ya itu tadi semuanya diciptakan berpasang-pasangan.

Menurutku juga begitu, walau terkadang ada rasa resah karena belum menemukan si “matahari” dan orang tua yang sudah seringkali memberikan isyarat. Juga kalau menghadiri sebuah pesta pernikahan pasti dalam hati selalu ada pertanyaan “saya kapan yah?” Tapi, itu bukan satu-satunya tujuan hidup bukan? Saya pun juga masih muda dan punya cita-cita yang lain. Selagi berusaha mencari sang matahari kenapa tidak membuat pencapaian buat diri sendiri.

Sendiri itu bukan aib. Lebih baik sedikit terlambat dalam menemukan jodoh tapi untuk sekali seumur hidup daripada cepat tapi pada akhirnya jadi berkali-kali.


~WS

19 Maret 2018

No comments:

Post a Comment