Sudah menjadi hal yang lumrah kalau seseorang ingin
memiliki pasangan dan memang sewajarnyalah begitu. Apalagi setelah menginjak
usia dewasa, masalah ini seperti sudah menjadi momok. Terlebih lagi bagi para
mereka yang berstatus jomblo menanyakan hal yang berkaitan dengan jodoh atau
pernikahan sama saja dengan menusukan pedang ke ulu hatinya karena hal ini
sangatlah sensitif.
Berbicara masalah jodoh ataupun pernikahan, tidak
lama lagi ada seorang teman kuliahku yang akan segera naik ke pelaminan. Yang lagi-lagi
membuat heboh di grup. Grup kelas semasa kuliah yang tadinya berisi
percakapan-percakapan mengenai kehidupan kampus, tugas, skripsi, jadwal ujian
dan sebagainya kini berubah menjadi disukusi mengenai jodoh ini. Dan bukan yang
mau menikah saja yang menjadi pembahasan tapi malah menjadi ajang “pem-bullyan” terhadap yang belum ada tanda-tanda untuk menyusul.
Yaah semua itu memang berifat candaan dan tak
bermaksud menyinggung satu sama lain. Cuma seru saja, dan kalau tidak mau jadi
sasaran cukup jadi silent reader saja
sambil ketawa ngakak. Hidup ini aneh memang atau tidak. Memang sudah begitulah
siklus kehidupan. Setelah melewati suatu tahap maka akan melalui tahap yang berikutnya
lagi.
Saya juga baru saja menonton tayangan Shihab &
Shihab di youtube. Pembahasannya sangat menarik dengan tema #Jodohpastibertemu.
Lagi-lagi tentang jodoh. Kata Abi Quraish Shihab, Jodoh itu adalah pasangan dan
semuanya diciptakan berpasang-pasangan. Namun, untuk menemukan pasangan itu
perlu ada usaha yang dilakukan oleh manusia. Contoh kecil usaha dalam menemukan
jodoh adalah dengan doa.
Masih kata Abi Quraish Shihab, jodoh adalah cerminan
diri sekaligus pelengkap dan kita boleh saling mengenal sebagai usaha dalam
pencarian jodoh dengan tidak melanggar norma agama. Pembahasan dan pemikiran
yang sangat terbuka tersebut bisa menjadi inspirasi bagi mereka yang masih dan
sedang berusaha mencari jodohnya.
Ooh iya, saya juga sangat suka satu kalimat dari Abi
Quraish Shihab yaitu “cinta yang sebenarnya adalah bukan lagi kata-kata yang
berbicara tetapi mata dan hati.” Karena itu tidak tepat kalau orang bilang
jatuh cinta, karena jatuh itu tidak disengaja sedang cinta itu diusahakan.
Namun, apapun namanya jika memang sudah waktunya
maka jodoh itu pasti dipertemukan jiakalau pun belum janganlah risau juga tidak
perlu terburu-buru. Usaha dan berdoa saja, karena ya itu tadi semuanya
diciptakan berpasang-pasangan.
Menurutku juga begitu, walau terkadang ada rasa
resah karena belum menemukan si “matahari” dan orang tua yang sudah seringkali
memberikan isyarat. Juga kalau menghadiri sebuah pesta pernikahan pasti dalam
hati selalu ada pertanyaan “saya kapan yah?” Tapi, itu bukan satu-satunya
tujuan hidup bukan? Saya pun juga masih muda dan punya cita-cita yang lain. Selagi
berusaha mencari sang matahari kenapa tidak membuat pencapaian buat diri
sendiri.
Sendiri itu bukan aib. Lebih baik sedikit terlambat dalam menemukan jodoh tapi untuk sekali seumur hidup daripada cepat tapi pada akhirnya jadi berkali-kali.
~WS
19 Maret 2018
No comments:
Post a Comment