Sunday, 26 May 2019

Kalut


Berapa lamakah waktu yang ideal yang dibutuhkan seseorang untuk melupakan? Bukan hanya melupakan manusianya tapi juga seluruh kenangan dan segala rasa yang masih tertinggal setelah cerita yang usai. Bahkan setelah tak ada lagi harap, tangis yang sudah mengering, tapi duka belum juga selesai. Bukan karena ingin kembali, justru karena tidak ingin mengulang cerita yang sama walau dengan orang yang baru.

Semakin mengenal seseorang semakin bertambah pula keraguan yang muncul.  Ingin merajut harapan yang baru tapi terlalu takut akan kecewa yang berulang. Kepalaku pening disesaki pertanyaan demi pertanyaan yang tak kunjung mendapat jawaban. Segala rasa yang bercampur begitu menyesakkan.

Tak apakah membuka hati dan mengizinkan seseorang mengisi ruang kosong yang begitu hampa di sana? Apakah setelah jatuh aku tidak akan tenggelam? Bisakah aku kembali berdiri jika pada akhirnya aku hanya menambah luka? Kalau seandainya aku menyimpan harap, akankah tak kutemui kecewa jika itu dia? Layakkah aku memiliki rasa itu? Bagaimana jika semua hanya semu?

Ya aku begitu takut akan perasaanku sendiri. Aku ragu dengan segala kemungkinan. Sebab aku pernah begitu mencinta, sebab percayaku sungguh terlalu, dan hatiku kuserahkan seluruh. Karena akhir yang berujung kecewa membuatku tak lagi ingin percaya pada segala yang berwujud semu. Jika harus mengulang kisah yang sama, aku lebih memilih untuk tak pernah memulai. Termasuk manaruh harap apalagi coba-coba menyimpan rasa.

Jadi tolong jangan menyiksaku dengan hadirmu. Jangan membuatku nyaman denganmu, jangan buat aku tergantung padamu. Jangan datang kalau hanya untuk pergi. Karena aku sudah susah payah untuk sampai di titik ini.

~WS

26 Mei 2019

No comments:

Post a Comment