Monday, 19 March 2018

Percakapan


Malam sudah cukup larut, saat sebuah percakapan yang bagiku cukup panjang itu membuatku tersenyum macam remaja yang sedang kasmaran. Percakapan biasa yang langka. Semuanya berbeda karena itu dia.

Aaah tidak sepanjang itu, percakapan itu singkat kok. Tidak ada yang spesial pula. Terkadang sesuatu yang menurut orang lain biasa, itu luar biasa bagi diri kita. Mungkin itulah yang terjadi. Aku tahu, sekat tebal selalu membentang sepanjang jalan antara harapan yang sebenarnya sudah lama pupus dengan dia yang tak pernah nyata. Hanya ilusi yang pernah ingin kukejar.

Sebenarnya bukan rasa itu yang membuatku berbunga, tapi percakapan itu yang tak pernah berani aku impikan. Karena bercakap dengannya adalah hal yang sebenarnya tak pernah bisa aku mulai, meski itu di dunia maya, di alam mimpi, apalagi empat mata. Malam ini semuanya terjadi begitu saja dan berakhir begitu saja pula.

Hanya saja, percakapan itu mengingatkanku pada harapan seorang anak perempuan sembilan tahun silam. Seorang anak yang sangat bahagia bertemu dengannya. Harapan  yang tak seharusnya tumbuh. Karena akhirnya berbuah kecewa.

Entah, apa karena baru lagi kujumpai dia atau karena kata-kata yang dia ucapkan. Kata-kata yang terdengar hanya basa basi agar aku tak terlihat bodoh di depan mereka. Terkadang prasangka dan curiga memang lebih dulu ada daripada melihat ketulusan.  Melihatnya lagi, memang kusadari rasa itu telah jauh pergi. Dan tak seharusnya pernah ada....

Sudahlah aku hanya ingin menikmati moment ini. Moment langka bersama mereka.



WS


Februari 2016

No comments:

Post a Comment