Saturday, 30 March 2019

ALL ABOUT ORIENTASI CPNSD PEMERINTAH KOTA KENDARI 2018


Sebuah catatan untuk kenangan singkat yang sangat berkesan

            Kita boleh membenci sesuatu, tapi jangan terkejut bila nanti Tuhan menjadikannya sebagai salah satu hal yang mengubah hidupmu…” – Budi Waluyo
           
Cukup lama, saya membiarkan segala ide dan keinginan untuk menulis, mengendap, ditelan ketermalasan. Aaah saya masih saja tak berubah yah… tapi, kali ini saya ingin bercerita panjang. Tentang awal dari sebuah perjalanan yang tak pernah terbayangkan sebelumnya. Tentang menjadi apa yang tidak pernah saya inginkan. Namun, ketika berada di titik ini luar biasa sekali rasanya.
           
Dulu, difikaran saya menjadi Pegawai Negeri sipil (PNS) itu apa bagusnya sih? Berseragam, penuh aturan, dll. PNS sama sekali tidak pernah masuk dalam list cita-cita saya. Meski sebenarnya saya tidak pernah yakin betul ingin menjadi apa saya kelak. Bahkan saya pernah berada di titik jenuh, titik di mana saya merasa gagal, resah, dan tak bisa menjadi apa-apa. Di saat teman-teman saya sudah melangkah jauh dengan impian mereka saya hanya bisa menjadi penonton. Ditambah lagi dengan kegagalan yang berulang membuat semangat saya tumbang. Saya lelah mencoba tapi saya menolak menyerah. Saya menyadari betul banyak sekali kekurangan dalam diri saya, tapi sangat tidak tahu diri untuk bercita-cita terlalu tinggi. Tapi tak ada yang tak mungkin jika sudah Allah SWT. yang berkehendak.
            
Awalnya mengikuti seleksi CPNS 2018 ini, saya tidak terlalu berharap bisa lulus seleksi apalagi melihat banyaknya pendaftar rasanya kesempatan itu cuma 0,0001 %. Tapi, di dalam lubuk hati saya, selalu berbisik “waah kalau lulus kayaknya keren juga yah” dan kadang-kadang terbersit dalam lamunan saya, yang melihat diri saya menjadi seorang PNS tapi selalu saya tepis bayangan itu agar tak terlalu kecewa jika tak sesuai realita.
            
Saya menyelesaikan pendaftaran online dan mengirimkan berkas pada hari terakhir, saking tidak antusiasnya dengan seleksi CPNS ini. Bahkan mendekati waktu tespun saya masih ogah-ogahan mempelajari soal-soal TKD (Tes Kompetensi Dasar) yang banyak bertebaran. Lalu harapan yang tak seberapa itu pun kian terkikis ketika nilai saya tidak mencapai passinggrade. Nyatanya kesempatan itu kembali datang saat saya dinyatakan berhak mengikuti Tes Kompetensi Bidang (TKB) karena menduduki peringkat ke dua di tes sebelumnya. Asa itu mulai muncul, apalagi melihat orang tua yang begitu gembira dengan kabar tersebut. Berkat doa dan dukungan mereka pula saya melalui tes TKB dengan sangat baik dan bisa menjadi salah satu dari 167 orang yang dinyatakan lulus menjadi CPNSD Kota Kendari.
            
Kemarin, orientasi baru saja usai. Setelah melalui proses yang saaangat panjang. Dimulai sejak dinyatakan lulus, lalu pemberkasan, dan penantian pertek NIP yang membuat detak jantung berdetak tidak normal setiap harinya.

Semua proses ini tidak dilalui dengan sendiri. Dari proses inilah saya berkenalan dan bertemu dengan teman-teman dan orang-orang baru. Karena bersama membuat semua yang kita lalui menjadi mudah. Ditambah dengan adanya grup WA (Whatsapp) membuat keakraban di antara kami semakin erat terjalin meski baru saling mengenal kemarin. Walau ada banyak drama juga yang tercipta dan apa saja bisa menjadi perdebatan. Seperti luas mana kelurahan atau kecamatan misalnya, menjadi perdebatan yang tak ada ujungnya saat pengisian DRH (Daftar Riwayat Hidup) tempo hari. Atau simpang siurnya info mengenai 9 jeti (baca juta) menjadi drama yang tak kalah serunya dari sinetron yang menjadi viral beberapa hari sebelum orientasi dimulai. Grup-grup WA juga menjadi salah satu mood boster saya karena percakapannya yang sangat menghibur meski kadang membuat HP eror karena ratusan chat yang masuk.

Berasal dari latar belakang, disiplin ilmu, asal daerah, usia, dan karakter yang berbeda membuat diskusi selalu seru. Di sini saya belajar untuk menerima perbedaan dan tidak memaksakan pendapat. Sebab kita semua punya tujuan yang sama yaitu mengabdi pada bangsa dan Negara terkhusus untuk daerah kota Kendari. Keterbukaan teman-teman dan kakak-kakak membuat saya tidak canggung berinteraksi dengan mereka. Bahkan menbuat saya sangat jauh keluar dari diri saya biasanya yang pemalu, tertutup dan tidak mudah bergaul dengan orang baru.

Selain itu pembentukan kelompok juga sangat berperan penting dalam melewati proses ini. Kelompokku ada dua yang pertama kelompok 7, kelompok yang dibentuk saat awal pemberkasan dan yang kedua kelompok 5 kelompok yang dibentuk saat mengikuti orientasi. Untuk kelompok 7, sejak awal terbentuk kita sudah kompak, selalu menyempatkan foto dan makan bersama beberapa kali. Bahkan setelah dipencar ke dalam kelompok-kelompok baru pun tidak membuat kami melupa. Mungkin ini berkat ketua kelompok juga yang yang terbaik mengakomodir anggotanya. Di kelompok lima, kami terdiri dari berbagai formasi. Ada ibu-ibu dari pelamar X tenaga honorer K2 yang suka heboh dan doyan foto, ada dokter, guru, dll. Yang pasti kelompok kitalah yang paling kalem.
            
Orientasi dimulai pada hari senin, 25 Maret 2019.  Kami berseragam hitam putih, lengkap dengan papan nama dan pin korpri. Dalam orientasi ini kami mengikuti banyak kegiatan ada pemberian materi di ruangan yakni pengenalan tentang aturan-aturan yang berlaku bagi PNS, bagaimana kita harus bersikap, seperti apa pengawasan yang melekat, ataupun tentang pengembangan diri dimana menjadi PNS bukan berarti membatasi gerak kita untuk berkembang.
            
Ada juga kegiatan di luar ruangan yakni latihan PBB (Peraturan Baris Berbaris) yang mengingatkan saya pada saat SMP dulu pernah mengikuti gerak jalan, tapi masih juga salah-salah saat pelatihan kemarin. Pada hari kamis atau hari keempat pelaksaan orientasi ada giat penanaman pohon di jalan Madusila, yang tak sesuai realita karena kelompok kami tidak mendapatkan pohon, akhirnya cuma memasang pagar pelindung. Usai penanaman pohon, kami makan-makan bersama di pinggir lapangan dan juga outbond di taman kota, yang mana kelompok kami kalah semangat dan kompak dengan kelompok lain karena terlalu kalem.
            
Yang paling mendebarkan adalah ketika saya ditunjuk dan ditugaskan untuk menjadi perwakilan kelompok sebagai penerima SK 80% dan akan berhadapan langsung dengan pak Walikota. Apalagi saat latihan dan gladi saya masih saja salah dan gagal fokus. Di sisi lain ingin memberikan penampilan terbaik, karena ini adalah pengalaman yang mungkin hanya akan ada sekali seumur hidup.
            
Hari pentupan orientasi tiba, saya terbangun pukul tiga pagi dan tak bisa terlelap lagi. Berbagai prasangka meresahkan fikiranku. Cemas, takut salah, tegang, gugup, campur aduk menjadi satu. Saat hari masih berkabut, matahari belum muncul sempurna saya sudah menunggangi beblue (motor butut kesayangan) membelah jalanan kota lulo yang sudah mulai ramai dengan anak sekolah yang berbondong-bondong menuju sekolah. Jadi ingat, dulu waktu sekolah saya selalu berangkat pagi sekali dan kadang jadi orang pertama yang tiba di sekolah meski rumah saya paling jauh. Tak terasa saya sampai di pelataran parkir kantor Walikota Kendari. Sudah ada beberapa teman yang tiba. Semakin tinggi matahari bersinar sayapun semakin deg-degan.

Usai mengikuti apel pagi kami foto-foto bersama teman sekelompok lalu memasuki aula dan bersiap untuk acara penutupan orientasi. Semakin gugup dan rasanya ingin cepat-cepat selesai saja acara ini. Apalagi ketika kami sudah berada di depan dan saat gladi terakhir saya masih melakukan kesalahan.

Acara penutupan orientasi pun dimulai, setelah sambutan panitia dan Walikota, tibalah saatnya penanggalan tanda peserta orientasi dan penerimaan SK. Saya berusaha fokus meski kelihatan sekali tegangnya di wajah saya. Bukan hanya saya, tapi kami berlima yang menjadi perwakilan kelompok merasakan ketegangan yang sama. Sulit sekali harus melukiskan perasaanku saat berhadapan langsung dengan pak Walikota dan menerima SK dari beliau. Tegang campur haru, bahagia, bangga, pengen nangis tapi juga pengen teriak kencang dan lompat-lompat kegirangan. Tapi, keadaannya tidak memungkinkan dan masih harus tetap fokus. Setelah foto bersama kami pun kembali ke tempat duduk, barulah saya bisa bernafas lega.  
Sungguh menjadi PNS saja, sama sekali tak pernah terbayangkan olehku. Berada di antara 167 orang ini saja sudah sangat membanggakan dan membahagiakan bagi saya, apalagi menjadi perwakilan kelompok yang sebenarnya teman-teman lain jauh lebih baik dari pada saya yang tak ada apa-apanya ini.

Masa orientasi yang sangat berkesan dan menyenangkan. Teman-teman baik yang tidak sombong dan sangat ramah, panitia yang bekerja dengan sangat baik melayani kami dari awal dan sangat fleksibel sama sekali tidak menyusahkan kami. Semuanya memberikan kenangan yang tak  akan terlupakan.

Terimakasih untuk kesempatan luar biasa ini. Terimakasih Allah nikmat-Mu sungguh tiada terkira. Terimakasih mama, bapak, kakak, saudara, sahabat, teman, dan semuanya yang selalu mendukung dan memberikan saya kekuatan untuk tidak pantang menyerah. Terimakasih Panitia dan teman-teman CPNSD Kota Kendari 2018, semoga persaudaraan kita tetap terjalin dan buat semuanya sukses selalu di tempat pengabdian masing-masing.

Dan pada akhirnya, sebuah pertemuan akan menyisahkan perpisahan. Tapi, kita bisa memilih melupakan atau menyambung silaturahmi. Kalau aku pasti memilih yang kedua. Masa orientasi ini pasti akan kita rindukan. Tapi, jangan rindu kawan sebab kita tak kemana-mana. Kita di sini dalam naungan Pemerintah Kota Kendari.

Sekian….

-Wulan

30-31 Maret 2019 00:45